Kamis, 08 Januari 2009

Rumus Cepat, Boleh ngak sih?

Persoalan rumus cepat atau trik bagai pisau bermata dua. Disatu sisi siswa dituntut mengerjakan soal dengan cepat saat UN, SPMB atau tes lainnya. Tapi disisi lain rumus cepat itu membuat siswa menghafal, dan tidak memperhatikan proses. Mungkin dapat disikapi dengan mengambil jalan tengah. Dalam pembelajaran matematika tetap harus mengutamakan proses, bahkan bila perlu siswa di fasilitasi untuk menemukan sendiri trik atau rumus cepat. Dengan demikian rumus cepat atau trik ditemukan sendiri oleh siswa bukan diumumkan oleh guru. jika siswa sukses menemukan sendiri rumus cepat atau trik, hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri pada siswa dan menumbuhkan daya tarik matematika.

5 komentar:

Tri Mulyono Edi Saputro mengatakan...

bu, kalo saya tidak begitu setuju karena pengalaman dilapangan anak-anak kita jadi punya pikiran praktis saja, mereka males dan melihat latar belakangnya .... solusinya keduanya harus diberikan...

Melly Andriani mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Melly Andriani mengatakan...

saya setuju ama bapak, tapi yang saya maksud sebaiknya rumus cepat itu ditemukan sendiri oleh siswa melalui proses pembelajaran. rumus cepat tidak muncul begitu saja. ada konsep yang mendasarinya.

Pj mengatakan...

buk put cuma mau tanya, apa yang harus kita lakukan agar anak didik tersebut dapat menemukan rumus cepat itu?????fasilitas apa yang kita berikan sebagai seorang pengajar????

siti aminah IV/D mengatakan...

Saya setuju dengan pendapat ibuk, karena matematika itu ilmu yang membutuhkan proses.Dalam evaluasipun yang pertamakali diperhatikan adalah prosesnya, baru hasil akhirnya......
Ketike seorang anak sudah paham prosesnya dia akan bisa menentukan sendiri langkah cepat menjawab soal.
Biasanya rumus cepat ini digunakan pada saat ujian yang membutuhkan waktu yang relatif singkat,seperti UAN dan SNMPTN...